Cara Memulai Bisnis Properti – Bisnis properti adalah cara paling menjanjikan untuk mendapat uang. Tak heran kalau banyak orang yang tertarik menjajal. Apakah Anda salah satunya? Kalau iya, artikel ini akan membantu Anda belajar bisnis properti dan memulai bisnis properti tanpa modal.
Bisnis properti memang tak ada mati. Makin tahun, permintaannya semakin tinggi. Soal harga, tak usah ditanya lagi. Asal Anda punya properti, hampir dipastikan akan selalu uang masuk ke rekening.
Baca juga: 5 Cara Memasarkan Properti yang Efektif Melalui Instagram
Namun, jangan salah. Bisnis properti sekarang tak bisa disamakan dengan bisnis properti yang sudah-sudah. Target pasar bisnis properti kini didominasi milenial usia 22-40 tahun (64 persen). Anda tahu apa itu artinya?
Tips Memulai Bisnis Properti untuk Target Pasar Milenial
Memang ada banyak sekali cara untuk mempromosikan properti. Namun, delapan tips di bawah ini dijamin membantu Anda membidik target pasar Anda secara tepat.
1. Memilih Cara Bisnis Properti
Tahukah Anda, kalau bermodalkan tanah dan bangunan sederhana saja, Anda bisa memulai bisnis properti sendiri? Misalnya, menyewakan properti untuk kos-kosan, rumah kontrakan, toko, dan lain sebagainya.
Menariknya, peluang berbisnis tak cuma dipunyai pemilik properti saja. Anda yang tak punya bisa ikut meraup untung dengan cara menjadi makelar. Apalagi di zaman serba online seperti sekarang. Menjadi makelar bahkan bisa dilakukan dengan modal gadget dan koneksi internet saja!
Bagaimana? Bisnis properti ternyata mudah, bukan? Supaya Anda punya gambaran lebih lengkap soal bisnis satu ini, lanjutkan baca bagian selanjutnya ya~ Di sana, Anda akan dapatkan banyak tips belajar bisnis properti tanpa modal untuk target pasar yang lebih kekinian.
2. Memilih Jenis Properti untuk Bisnis
Lalu, apa saja jenis properti terbaik yang bisa Anda jadikan bisnis? Berikut daftarnya:
Kos Eksklusif
Kos eksklusif adalah salah satu ide bisnis properti yang menguntungkan. Apalagi kalau properti ini dibangun di daerah perkotaan ataupun dekat kampus.
Peminat properti macam ini sangatlah banyak. Mulai dari karyawan kantoran, mahasiswa, ataupun pengusaha yang masih lajang.
Tentu saja untuk memulai bisnis properti macam ini, Anda tak boleh memberikan fasilitas seadanya. Sebaliknya, Anda perlu memberikan fasilitas ekstra agar kos-kosan yang Anda tawarkan betul-betul eksklusif.
Ruko
Untuk bisnis properti yang satu ini, Anda perlu modal lokasi strategis. Boleh dibilang itu saja kuncinya. Sebab, hal itulah yang pertama akan dipertimbangkan calon klien.
Jika dibandingkan contoh bisnis properti lainnya, menyewakan ruko terbilang sedikit lebih mudah. Sebab spesifikasi bangunan dan fasilitas di dalamnya tidak neko-neko. Waktu sewa pun bisa jauh lebih panjang. Sesuatu yang memudahkan Anda sekaligus menambah nominal passive income.
Bedanya lagi, Anda tentu perlu bersiap dengan segala pengajuan izin dan dokumen resmi lainnya.
3. Buat Google My Business
Ketika bicara soal bisnis properti, bangunan bukan satu-satunya daya tarik. Justru, lokasi lah yang sangat menentukan harga jual maupun ongkos sewa properti. Sebab, bangunan bisa saja direnovasi tapi lokasi tak bisa diubah. Tak heran kalau prinsip location-location-location sangat terkenal dalam bisnis satu ini.
Maka dari itu, jelaslah lokasi adalah hal pertama yang akan ditanyakan klien. Supaya tak perlu menjelaskannya berulang-ulang, pastikan properti Anda sudah ada di Google Maps
4. Buat website
Website adalah media yang tepat untuk mempromosikan properti. Dibandingkan medsos ataupun blog biasa, website punya kemungkinan besar untuk nangkring di hasil pencarian teratas Google. Tentu saja ini jadi poin plus agar properti Anda agar lebih banyak diketahui orang.
Toh, dengan website Anda bisa leluasa memasukkan info apa saja tentang properti. Mulai dari lokasinya, deskripsi, foto-foto menarik, harga, dan sebagainya. Lebih penting lagi, website bisa dipakai untuk membentuk branding sesuai target pasar Anda.
Namun, jangan salah. Website tak cuma jagoan untuk promosi online saja. Anda bisa menggunakannya untuk promosi offline. Alih-alih menuliskan nomor telepon di spanduk atau baliho promosi, tulis saja alamat website Anda.