Beranda Warta Komdigi Gandeng Korea Luncurkan Akademi Digital ASEAN, Targetkan 50% Lulusan Langsung Kerja
Warta

Komdigi Gandeng Korea Luncurkan Akademi Digital ASEAN, Targetkan 50% Lulusan Langsung Kerja

Gambar : InfoBanua

Pelitadigital.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kembali menegaskan komitmennya dalam menyiapkan generasi muda Indonesia menghadapi era transformasi digital. Melalui peluncuran program Korea-ASEAN Digital Academy (KADA), pemerintah menargetkan lahirnya talenta digital yang siap bersaing di pasar global dan berkarier di perusahaan multinasional.

Menurut Berita Cepat Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, dalam pernyataannya di Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Cikarang, Jawa Barat, menegaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan konkret dari kerja sama strategis antara Indonesia dan Korea Selatan di bidang pengembangan sumber daya manusia digital.

“Ini program untuk melanjutkan kerja sama kita dengan Korea. Seperti kita ketahui bahwa Digital Talent Center yang ada di Cikarang ini juga berkat kerja sama kita dengan Korea, dengan KOICA. Waktu itu infrastrukturnya sudah terbangun dan sekarang kita fokus bagaimana memanfaatkan infrastruktur ini untuk menjadi Digital Talent Center,” ujar Nezar, Kamis (5/6/2025).

Program KADA didesain secara intensif selama 2,5 bulan, dan menyasar generasi muda yang ingin memperdalam keahlian di bidang digital. Tak hanya memberikan pelatihan teknis, program ini juga menjembatani para peserta untuk bisa langsung terserap ke dunia industri.

“Nah, program ini berlangsung 2,5 bulan. Cukup kompetitif juga dari 160 pendaftar, yang diterima 60 ya. Itu pun yang memenuhi requirement atau eligible untuk bisa mengikuti program ini,” jelas Nezar.

Kerja sama dengan agensi teknologi asal Korea Selatan, Elice, menjadi salah satu keunggulan program KADA. Dikenal memiliki rekam jejak kuat dalam bidang upskilling, Elice juga memiliki jejaring luas di sektor industri digital, yang diharapkan mampu menyerap lulusan program ini.

“KPI-nya 50% dari Elice. Ya, tentu saja itu yang dibantu lewat networking yang dimiliki oleh Elice. Selebihnya ya tentu saja setiap peserta punya kebebasan untuk melamar dimanapun mereka bisa masuk gitu ya,” tambah Nezar.

Kurikulum KADA menyentuh sejumlah bidang krusial dalam era digital saat ini. Mulai dari pengenalan bahasa pemrograman Python, penerapan kecerdasan buatan (AI), hingga penguatan dasar-dasar komputasi digital.

Melalui pendekatan ini, pemerintah tidak hanya menargetkan peningkatan pengetahuan, tetapi juga memperkuat kesiapan kerja peserta dalam menjawab kebutuhan industri berbasis teknologi yang semakin berkembang pesat di kawasan ASEAN.

Peluncuran program KADA ini juga menjadi bagian dari strategi Komdigi untuk menjadikan Cikarang, yang selama ini dikenal sebagai kawasan industri manufaktur, sebagai sentra pengembangan talenta digital ASEAN. Dengan dukungan infrastruktur Digital Talent Center yang telah dibangun bersama Korea melalui KOICA, kawasan ini kini diharapkan menjadi titik temu antara pengembangan SDM dan kebutuhan dunia usaha global.

Langkah Komdigi ini menunjukkan arah baru pembangunan talenta digital yang tidak hanya berorientasi lokal, tapi juga menyasar integrasi dan mobilitas kerja lintas negara — memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam ekosistem digital regional.

 

Sebelumnya

BikersMu Kota Bogor Buktikan Dakwah Bisa Lewat Cara yang Menyenangkan

Selanjutnya

SD Muhammadiyah 01 Tanggul, Sekolah Berbasis Nilai Islam dengan Kurikulum Modern

Pelita Digital