Beranda Otomotif Mencegah Bahaya di Jalan, Ini Waktu Ideal Ganti Ban Motor Anda
Otomotif

Mencegah Bahaya di Jalan, Ini Waktu Ideal Ganti Ban Motor Anda

Gambar : Merdeka.com

Pelitadigital.com – Ban motor memegang peranan penting dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan berkendara. Meski banyak pengendara menunggu kondisi ban benar-benar botak sebelum mengganti, sebenarnya ada beberapa indikator yang patut diperhatikan agar tidak terlambat melakukan penggantian.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, termasuk pihak Planet Ban, disarankan penggantian ban dilakukan setiap jarak tempuh 10.000 hingga 20.000 kilometer. Namun, angka tersebut bukan satu-satunya patokan. Berikut beberapa kondisi lain yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk memasang ban baru pada kendaraan Anda.

1. Keausan Tapak Ban

Tapak ban yang menipis merupakan pertanda paling umum bahwa daya cengkeram ban ke permukaan jalan sudah menurun drastis. Hal ini tentu berpengaruh pada kestabilan motor, efektivitas pengereman, hingga meningkatkan risiko tergelincir, terutama saat hujan.

Untuk memeriksa keausan, manfaatkan indikator Tread Wear Indicator (TWI) yang terdapat pada alur ban. Jika permukaan ban sudah rata atau mendekati tonjolan TWI, maka sebaiknya segera jadwalkan penggantian ban agar performa motor tetap optimal.

2. Munculnya Retakan dan Benjolan

Selain tapak yang aus, kondisi fisik ban juga perlu diperiksa secara rutin. Retakan kecil maupun benjolan pada permukaan ban bisa muncul akibat usia pakai, medan jalan yang tidak rata, atau sering terkena benda tajam.

Retakan maupun benjolan sekecil apa pun tidak boleh diabaikan. Pasalnya, struktur ban yang sudah tidak sempurna berisiko pecah mendadak, terlebih saat berkendara dengan kecepatan tinggi atau saat menikung tajam.

3. Usia Ban Melebihi Batas Wajar

Faktor usia juga memainkan peran penting. Banyak pengendara yang mengira ban jarang dipakai berarti tetap layak digunakan. Padahal, material ban akan mengalami penurunan kualitas seiring waktu, meski jarang bergesekan dengan aspal.

Idealnya, ban motor diganti setiap lima tahun sekali, meskipun secara kasat mata masih tampak tebal. Ban yang melewati masa pakai umumnya kehilangan elastisitas, menjadi getas, dan lebih rentan retak. Kondisi ini sangat berbahaya, terutama saat menempuh perjalanan jauh atau melewati jalan basah.

4. Kerusakan yang Sulit Diperbaiki

Menambal ban bocor memang jadi solusi praktis, tetapi jika kebocoran terjadi berulang kali atau ban mengalami sobekan besar, sebaiknya pertimbangkan untuk mengganti dengan yang baru. Tambalan berkali-kali dapat melemahkan struktur ban, sehingga tidak lagi mampu menahan tekanan angin secara sempurna.

Keselamatan berkendara sebaiknya menjadi prioritas utama, dibandingkan sekadar menghemat biaya tambal ban.

Kesimpulan

Merawat kondisi ban motor bukan hanya soal menjaga estetika kendaraan, tetapi juga faktor penentu keselamatan di jalan. Perhatikan keausan tapak, retakan, benjolan, usia ban, dan kerusakan serius secara berkala. Dengan begitu, risiko kecelakaan akibat kegagalan ban dapat diminimalisasi.

Selalu jadikan pengecekan ban sebagai rutinitas, terutama sebelum melakukan perjalanan jauh. Ingat, ban yang prima adalah investasi untuk perjalanan yang aman dan nyaman.

Sebelumnya

Realme Narzo 80 Lite 5G, Smartphone Entry‑Level dengan Sertifikasi Militer Ketangguhan Tinggi

Selanjutnya

Cara Mengubah Format PDF ke JPG Tanpa Internet, Solusi Saat Koneksi Terbatas

Pelita Digital