Beranda Kecerdasan Buatan OpenAI Luncurkan GPT-5-Codex, AI yang Bisa Review Kode Secara Otomatis
Kecerdasan Buatan

OpenAI Luncurkan GPT-5-Codex, AI yang Bisa Review Kode Secara Otomatis

Gambar : Voi

Pelitadigital.com – Dunia teknologi kembali dikejutkan dengan inovasi terbaru dari OpenAI. Setelah merilis GPT-5 pada awal Agustus lalu, perusahaan asal San Francisco ini resmi memperkenalkan GPT-5-Codex, sebuah model kecerdasan buatan yang dirancang khusus untuk membantu proses pengkodean (coding) secara otomatis.

Berbeda dengan GPT-5 yang bersifat lebih umum, GPT-5-Codex hadir sebagai agen AI (agentic coding) yang fokus mendukung pengembang perangkat lunak dalam menulis, meninjau, hingga melakukan refaktor kode dalam skala besar.

Kinerja Lebih Akurat untuk Refaktor Kode

Keunggulan utama GPT-5-Codex terlihat dari hasil uji benchmark SWE-bench, standar industri yang digunakan untuk mengukur kemampuan AI dalam mengelola kode.

Hasilnya, GPT-5-Codex memperoleh akurasi 74,5 persen, mengungguli GPT-5 yang mencatat 72,8 persen. Pada tugas refaktor kode, model baru ini bahkan mampu mencapai 51,3 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan GPT-5 yang hanya 33,9 persen.

Peningkatan akurasi tersebut membuat GPT-5-Codex dinilai lebih andal untuk menangani proyek perangkat lunak skala enterprise, yang biasanya melibatkan jutaan baris kode dan membutuhkan efisiensi tinggi.

Didukung Kemampuan Berpikir Dinamis

Menurut Alexander Embiricos, Kepala Produk Codex di OpenAI, kemampuan GPT-5-Codex tidak hanya terletak pada kecepatan, tetapi juga pada cara model ini “berpikir”.

“Banyak peningkatan yang kami capai berkat kemampuan berpikir dinamis dari GPT-5-Codex. Model ini dapat menyesuaikan cara kerja sesuai dengan kompleksitas perintah yang diberikan,” ujarnya.

AI ini mampu merespons perintah dengan waktu bervariasi, mulai dari hitungan detik hingga tujuh jam, tergantung tingkat kesulitan coding yang dikerjakan.

Membantu Developer Melalui Review Otomatis

Selain menghasilkan kode, GPT-5-Codex juga dilatih untuk melakukan code review. Dalam pengujian internal, model ini dinilai mampu memberikan komentar yang lebih tepat dibandingkan GPT-5, dengan jumlah kesalahan yang jauh lebih sedikit.

Fitur ini memungkinkan developer mendapatkan masukan yang lebih cepat sebelum implementasi, sehingga dapat memangkas waktu debugging dan meningkatkan kualitas perangkat lunak.

Akses Lebih Luas ke Berbagai Platform

OpenAI memastikan GPT-5-Codex bisa diakses secara luas melalui IDE populer, GitHub, hingga ChatGPT. Pengguna dengan paket ChatGPT Plus, Pro, Business, Edu, hingga Enterprise sudah bisa mencoba kemampuan AI ini sejak peluncurannya.

Tidak hanya itu, OpenAI juga berencana memperluas ketersediaannya melalui API, sehingga perusahaan teknologi maupun startup dapat mengintegrasikan GPT-5-Codex langsung ke dalam ekosistem kerja mereka.

GPT-5 sebagai Fondasi Menuju AGI

Sebelumnya, GPT-5 telah dikenalkan sebagai model AI dengan kemampuan setara pakar bergelar doktor (PhD). Model ini diklaim lebih cepat, jujur, minim halusinasi, serta aman digunakan untuk pertanyaan berisiko.

CEO OpenAI, Sam Altman, menegaskan bahwa GPT-5 merupakan langkah penting menuju pencapaian Artificial General Intelligence (AGI) – level kecerdasan buatan yang setara bahkan melampaui kemampuan manusia.

Dengan hadirnya GPT-5-Codex, OpenAI semakin mempertegas posisinya sebagai pionir dalam menghadirkan AI yang tidak hanya mampu menghasilkan teks, tetapi juga membantu transformasi industri software development di seluruh dunia.

Sebelumnya

iOS 26 Resmi Dirilis, Ini Daftar Lengkap iPhone yang Mendapat Update dan Fitur Terbarunya

Selanjutnya

Cara Mengunci Chat WhatsApp dengan Fitur Chat Lock untuk Privasi Maksimal

Pelita Digital