Review Digimon Story Time Stranger, Petualangan Baru dengan Sentuhan Nostalgia dan Misteri

Pelitadigital.com – Dunia Digimon kembali menggeliat lewat kehadiran judul terbaru, Digimon Story Time Stranger, yang dijadwalkan rilis pada 3 Oktober 2025. Game ini siap meluncur di platform PlayStation 5, Xbox Series X/S, dan PC, membawa nuansa baru dari seri Digimon Story yang telah lama digemari penggemar.
Bagi pencinta waralaba Digimon, judul ini tidak sekadar menawarkan petualangan digital biasa. Digimon Story Time Stranger menggabungkan kisah penuh misteri dengan sistem permainan turn-based RPG khas yang disempurnakan dengan berbagai fitur modern.
Cerita: Misi Rahasia di Balik Dunia Ganda
Kisah dalam Digimon Story Time Stranger berfokus pada seorang agen rahasia dari organisasi misterius bernama ADAMAS. Organisasi ini memiliki misi untuk menelusuri fenomena anomali yang melanda Tokyo, termasuk kemunculan makhluk digital misterius yang dikenal sebagai Digimon.
Sebagai pemain, Anda akan berperan sebagai agen khusus yang harus mengungkap rahasia di balik serangkaian peristiwa aneh di Shinjuku. Portal misterius yang menghubungkan dunia manusia dan dunia digital menjadi pusat konflik utama.
Seiring perjalanan, pemain akan menemukan bahwa ancaman tak hanya datang dari dunia manusia, tetapi juga dari dalam dunia Digimon sendiri. Narasi yang dibangun menghadirkan nuansa anime Digimon klasik—lengkap dengan misteri, konflik moral, hingga perjuangan menyelamatkan dua dunia yang saling terhubung.
Game ini terasa seperti menonton serial Digimon berdurasi 40–50 episode. Alur cerita dibagi ke dalam beberapa arc yang menampilkan pengenalan karakter, pembangunan konflik, hingga klimaks yang epik dengan pertarungan besar di akhir permainan.
Gameplay: Klasik dengan Sentuhan Modern
Sama seperti pendahulunya, Time Stranger tetap setia pada mekanisme turn-based RPG, namun kini disertai berbagai peningkatan yang membuat pengalaman bermain lebih dinamis dan mudah diakses. Pemain dapat membawa tiga Digimon dalam satu tim, masing-masing dengan kemampuan unik, keunggulan elemen, dan strategi pertarungan tersendiri.
Pada awal permainan, pertarungan dibuat sederhana agar pemain dapat beradaptasi. Namun, semakin jauh permainan berlangsung, tingkat kesulitan meningkat dengan sistem kelemahan musuh yang menuntut kombinasi Digimon lebih strategis.
Salah satu daya tarik utama terletak pada mekanisme evolusi Digimon. Pemain bisa mengoleksi Digimon baru dengan mengumpulkan data musuh yang dikalahkan. Setelah data mencapai 100%, Digimon tersebut dapat dikonversi menjadi rekan baru dalam tim. Jika datanya mencapai 200%, pemain akan mendapat bonus tambahan atribut.
Proses evolusi pun cukup fleksibel—mulai dari normal evolution, DigiEgg evolution, hingga Jogress evolution. Dengan begitu, pemain bisa berfokus mengembangkan Digimon favorit atau sekadar mengoleksi semua makhluk digital yang tersedia.
Fitur Quality of Life yang Menyenangkan
Bandai Namco menghadirkan sejumlah fitur Quality of Life (QoL) untuk memperlancar pengalaman bermain. Salah satunya adalah opsi percepatan animasi pertarungan hingga 5x, serta sistem Auto Battle yang cerdas dalam mengatur penggunaan Skill Points (SP).
Saat menjelajah dunia game, pemain juga bisa menggunakan fitur DigiAttack untuk mengalahkan musuh lemah secara instan, atau memulihkan HP dan SP tanpa item hanya dengan berhenti sejenak. Berbagai kemudahan ini membuat progres permainan terasa lebih efisien tanpa mengorbankan keseruan.
Grafis dan Desain: Dunia Digital yang Lebih Hidup
Secara visual, Digimon Story Time Stranger tampil memukau dengan gaya cell-shaded 3D bergaya anime. Detail pada karakter manusia maupun Digimon terlihat lebih halus dibanding seri sebelumnya.
Lokasi-lokasi seperti Shibuya dan kota digital tampil imersif dengan pencahayaan lembut dan efek visual yang tidak berlebihan. Atmosfer dunia yang dihadirkan sukses memberikan kesan hangat dan nostalgis bagi pemain lama sekaligus menyuguhkan standar visual modern bagi gamer baru.
Musik: Sentuhan Emosional dari Komposer Legendaris
Bagian audio juga menjadi nilai tambah tersendiri. Musik latar yang diaransemen oleh Masafumi Takada—komposer yang juga menggarap Digimon Story: Cyber Sleuth—menghadirkan perpaduan orkestra dan elektronik yang dramatis. Setiap adegan dan pertarungan terasa lebih hidup berkat komposisi musik yang memunculkan emosi khas dunia Digimon.
Kekurangan: Tempo Awal yang Lambat dan UI Kurang Ramah
Meski banyak keunggulan, Time Stranger tetap memiliki beberapa kekurangan kecil. Prolog permainan terasa cukup panjang—sekitar dua hingga empat jam sebelum cerita utama benar-benar dimulai. Selain itu, beberapa area dungeon memiliki desain dengan kombinasi warna yang terlalu mencolok dan berpotensi membuat mata lelah.
Ukuran huruf pada antarmuka (UI) juga dinilai terlalu kecil, terutama untuk informasi statistik Digimon. Hal ini bisa sedikit mengganggu kenyamanan pemain yang menggunakan layar monitor atau TV berukuran kecil.
Kesimpulan: Surat Cinta untuk Para Fans Digimon
Secara keseluruhan, Digimon Story Time Stranger layak disebut sebagai salah satu game Digimon terbaik dekade ini. Cerita yang kuat, gameplay yang mudah dipahami namun tetap strategis, serta beragam fitur baru menjadikannya pengalaman yang wajib dicoba, terutama bagi mereka yang tumbuh bersama serial Digimon.
Game ini berhasil menggabungkan rasa nostalgia dengan penyajian modern, menghadirkan sensasi menjadi “Anak Terpilih” sekali lagi. Meski memiliki beberapa kekurangan minor, keseruan dan kehangatan yang ditawarkan game ini membuatnya tetap layak untuk dimainkan di konsol maupun PC.