Capcom Ungkap Peran Leon di Resident Evil Requiem, Dual Protagonist Hadirkan Dua Gaya Bermain Berbeda
Pelitadigital.com – Capcom kembali memanaskan antusiasme penggemar lewat penampilan terbaru Resident Evil Requiem di ajang The Game Awards 2025. Melalui trailer anyar yang dirilis, pengembang asal Jepang tersebut memastikan kembalinya Leon S. Kennedy sebagai salah satu tokoh utama, berdampingan dengan karakter baru bernama Grace.
Kehadiran Leon langsung menjadi sorotan komunitas gamer. Pasalnya, Resident Evil Requiem tidak hanya menghadirkan wajah lama yang ikonik, tetapi juga membawa konsep Dual Protagonist yang diklaim memiliki pendekatan berbeda dari seri sebelumnya. Capcom pun akhirnya buka suara soal bagaimana mekanisme dua karakter utama ini akan bekerja di dalam permainan.
Satu Alur Cerita, Dua Perspektif Berbeda
Dalam wawancara terpisah, Director Resident Evil Requiem Akifumi Nakanishi bersama Producer Masato Kumazawa menjelaskan bahwa sistem Dual Protagonist di game ini tetap berada dalam satu benang merah cerita. Artinya, pemain tidak akan menjalani dua kisah terpisah, melainkan satu narasi besar yang dibangun dari sudut pandang Leon dan Grace.
Seiring progres permainan, cerita kedua karakter tersebut akan saling terhubung hingga akhirnya bertemu di titik tertentu. Pendekatan ini disebut terinspirasi dari struktur penceritaan yang pernah digunakan Capcom pada Resident Evil Revelations, namun dikembangkan lebih matang sesuai kebutuhan cerita Requiem.
Perbedaan Karakter Jadi Kunci Pengalaman Bermain
Capcom secara sadar menekankan kontras karakter antara Leon dan Grace. Grace digambarkan sebagai sosok yang rapuh dan mudah panik, bahkan disebut sebagai karakter paling penakut yang pernah hadir di semesta Resident Evil. Sebaliknya, Leon tampil sebagai veteran berpengalaman yang sudah melewati berbagai krisis biologis mematikan.
Perbedaan kepribadian tersebut tidak hanya berhenti di narasi, tetapi juga sangat terasa dari sisi gameplay. Saat mengendalikan Grace, pemain akan lebih sering dihadapkan pada situasi mencekam dengan fokus pada survival horror, minim perlawanan, dan tekanan psikologis yang kuat. Sementara itu, sesi permainan bersama Leon lebih menonjolkan aksi cepat, pertarungan intens, serta penggunaan senjata yang lebih variatif.
Menurut Nakanishi, pendekatan ini dipilih karena karakter Leon dinilai sudah tidak lagi cocok jika dipaksakan berada dalam atmosfer horor murni seperti protagonis yang masih awam.
Leon Versi Lebih Dewasa dan Realistis
Resident Evil Requiem mengambil latar waktu sekitar tahun 2028, atau tiga dekade setelah tragedi Raccoon City. Konsekuensinya, Leon S. Kennedy kini tampil lebih matang dengan usia diperkirakan di atas 45 tahun. Hal ini tampak jelas dari desain wajah dan gestur tubuhnya dalam trailer terbaru.
Masato Kumazawa menjelaskan bahwa tim pengembang ingin menampilkan Leon sebagai karakter yang menyelesaikan misi dengan cara yang lebih rasional dan sesuai usianya. Ia tidak lagi digambarkan sekadar sebagai pahlawan tampan, tetapi sosok berpengalaman yang memahami risiko dan konsekuensi dari setiap langkahnya.
Meski begitu, ciri khas Leon tetap dipertahankan. Nakanishi menyebut bahwa Leon masih akan melontarkan candaan dan komentar sarkastik, hanya saja dengan nuansa yang lebih dewasa. Ia bahkan menyebut versi terbaru Leon sebagai “ikeoji”, istilah Jepang untuk pria paruh baya yang tetap karismatik dan keren.
Pendekatan Baru untuk Penggemar Lama dan Pemain Baru
Dengan kombinasi dua protagonis, dua gaya bermain, serta penggambaran karakter yang lebih realistis, Resident Evil Requiem tampaknya ingin menjangkau dua segmen sekaligus. Penggemar lama dapat bernostalgia dengan Leon, sementara pemain baru diperkenalkan pada pengalaman horor lewat sudut pandang Grace.
Konsep ini membuat Resident Evil Requiem tidak sekadar mengandalkan nama besar, tetapi juga menawarkan dinamika permainan yang lebih variatif dan segar. Tak heran jika banyak penggemar mulai menaruh ekspektasi tinggi terhadap seri terbaru ini.
Kini, publik tinggal menunggu kejutan lanjutan dari Capcom terkait tanggal rilis dan detail gameplay berikutnya. Jika melihat arah pengembangannya, Resident Evil Requiem berpotensi menjadi salah satu entri paling ambisius dalam sejarah franchise tersebut.











