Cara Cegah Korsleting dan Water Hammer Saat Mobil Terendam Banjir

Pelitadigital.com – Musim penghujan sering membawa ancaman banjir yang dapat merugikan pemilik kendaraan, khususnya mobil. Tidak sedikit kasus mobil yang terendam air hingga menimbulkan kerusakan parah pada mesin maupun komponen listrik. Padahal, ada sejumlah langkah pencegahan sederhana yang bisa dilakukan agar risiko tersebut dapat diminimalisir.
Seperti pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Maka, memahami tindakan preventif sebelum air merendam mobil adalah kunci untuk menghindari kerugian besar. Berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan menurut praktisi otomotif.
1. Amankan Sistem Kelistrikan
Ketika banjir mulai naik dan mobil sulit dipindahkan, segera amankan kelistrikan dengan melepas kabel negatif aki. Menurut Thayne Finsenda Lika, CEO Dokter Mobil, aki adalah pusat kelistrikan yang terhubung ke berbagai instrumen penting. Jika terkena air, potensi korsleting dan kerusakan komponen akan semakin besar.
“Kalau ingin lebih aman, lepas saja akinya sekalian,” ujar pria yang akrab disapa Lung Lung.
2. Jangan Gunakan Rem Tangan
Banyak pemilik mobil yang masih menggunakan rem parkir saat banjir, padahal ini justru berisiko. Air bisa membuat kampas rem melekat pada roda, terutama pada rem tromol. Cara paling aman adalah dengan mengganjal ban menggunakan batu atau kayu, lalu posisikan transmisi di gigi 1 (manual) atau P (matic).
3. Kenali Posisi Intake
Bagi yang terpaksa melewati banjir, penting untuk mengetahui posisi intake mobil. Intake yang terlalu rendah berisiko menyedot air ketika mesin dipacu dengan gas tinggi. Dhaniar, Service Advisor Auto2000 Permata Hijau, menyarankan agar pengemudi berjalan santai dan tidak memaksa mobil menerjang air terlalu dalam.
4. Perhatikan Ketinggian Air
Indikator paling mudah untuk menilai aman atau tidaknya menerobos banjir adalah ban mobil. Jika air sudah mencapai setengah ban, sebaiknya jangan melanjutkan perjalanan maupun memindahkan mobil. Risiko kerusakan mesin akan lebih besar dibandingkan manfaatnya.
5. Lewati Banjir dengan Perlahan
Kecepatan tinggi saat melewati banjir justru berbahaya. Gelombang air bisa merusak bumper, mengganggu pandangan, dan meningkatkan risiko air masuk ke intake. Gunakan gigi 1 atau D pada mobil matic, jaga kecepatan rendah, serta hindari berhenti di tengah genangan.
6. Jangan Hidupkan Mesin Setelah Terendam
Kesalahan fatal yang sering dilakukan pemilik mobil adalah langsung menyalakan mesin setelah terendam. Hal ini bisa menyebabkan water hammer, kerusakan serius yang sulit diperbaiki. “Lebih baik bawa mobil ke bengkel tanpa menyalakan mesin. Selama tidak dihidupkan, peluang diperbaiki masih besar,” tegas Lung Lung.
Selain itu, klaim asuransi umumnya tidak berlaku jika pemilik mobil memaksa menyalakan mesin setelah banjir.
7. Periksa Oli dan Bahan Bakar
Sesampainya di bengkel, pastikan seluruh fluida mesin dicek. Oli yang bercampur air bisa menyebabkan kerusakan permanen. Dhaniar juga mengingatkan pentingnya menguras tangki bahan bakar jika air sudah masuk hingga setengah badan mobil, karena berisiko memicu korosi dan karat.
Kesimpulan
Menghadapi banjir, tindakan preventif jauh lebih murah dan efektif dibanding memperbaiki kerusakan setelahnya. Mulai dari melepas aki, tidak menggunakan rem tangan, hingga memastikan intake dan oli mesin dalam kondisi aman, semua langkah ini bisa menjadi penyelamat kendaraan Anda.
Dengan memahami cara penanganan yang benar, mobil tetap bisa terjaga meski musim hujan membawa risiko banjir di berbagai wilayah.