Beranda Pendidikan Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel, Pengertian, Ciri, Contoh, dan Rumus
Pendidikan

Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel, Pengertian, Ciri, Contoh, dan Rumus

Pelitadigital.com – Memahami perbedaan rangkaian seri dan paralel penting bagi siapa pun yang belajar dasar kelistrikan. Kedua jenis rangkaian ini sering diterapkan pada perangkat elektronik rumah tangga, sistem penerangan, serta berbagai peralatan teknis. Meski terlihat mirip, cara kerja, susunan, dan fungsinya memiliki karakteristik yang berbeda.

Apa Itu Rangkaian Seri?

Rangkaian seri adalah susunan komponen listrik yang disambungkan secara berurutan dalam satu jalur. Pada rangkaian ini, arus mengalir melewati setiap komponen tanpa percabangan. Kutub negatif dari satu sumber daya terhubung ke kutub positif komponen berikutnya, dan begitu seterusnya.

Ciri-ciri rangkaian seri:

  • Arus listrik yang mengalir pada tiap beban memiliki nilai yang sama

  • Hambatan total lebih besar dibanding paralel

  • Penggunaan kabel lebih sedikit

  • Semua komponen tersusun dalam satu jalur

  • Jika satu bagian terputus, seluruh rangkaian berhenti bekerja

  • Cahaya lampu biasanya lebih terang di titik awal dibanding ujung

Kelebihan:

  • Lebih hemat kabel

  • Penyusunan sederhana

Kekurangan:

  • Jika satu komponen mati, semuanya ikut padam

  • Lampu yang jauh dari sumber bisa redup

Contoh penerapan:
Lampu senter, setrika, TV lama, komputer lama, papan iklan, dan saklar konvensional.

Rumus rangkaian seri:
Arus total:

I = I= I= I

Hambatan total:

Rs = R₁ + R₂ + R₃

Apa Itu Rangkaian Paralel?

Rangkaian paralel disusun dalam bentuk cabang-cabang yang berdampingan. Setiap ujung hambatan bertemu pada titik percabangan yang sama. Pada sistem ini, kutub baterai yang sejenis dihubungkan ke masing-masing beban.

Ciri-ciri rangkaian paralel:

  • Tegangan tiap beban sama dengan tegangan sumber

  • Setiap cabang bekerja seperti rangkaian mandiri

  • Hambatan total lebih kecil

  • Arus mengalir melalui beberapa jalur

  • Penggunaan kabel lebih banyak

  • Lampu menyala dengan intensitas yang relatif stabil

Kelebihan:

  • Jika satu lampu padam, yang lain tetap menyala

Kekurangan:

  • Memerlukan kabel lebih banyak

Contoh penerapan:
Instalasi lampu rumah, jaringan listrik kantor, dan lampu lalu lintas.

Rumus rangkaian paralel:

1/R total = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ... + 1/Rn

Tabel Singkat Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel

Aspek Rangkaian Seri Rangkaian Paralel
Jalur arus Satu jalur tanpa cabang Beberapa jalur bercabang
Tegangan Tidak sama di tiap beban Sama dengan tegangan sumber
Hambatan Lebih besar Lebih kecil
Kabel Lebih hemat Lebih banyak
Dampak jika putus Semua komponen mati Hanya cabang yang rusak
Cahaya lampu Bisa meredup di ujung Stabil di tiap titik

Kesimpulan

Perbedaan rangkaian seri dan paralel terletak pada sistem penyusunan, arah arus, kebutuhan kabel, hingga akibat kerusakan pada salah satu komponen. Rangkaian seri cocok untuk sistem sederhana, sementara rangkaian paralel lebih ideal untuk kebutuhan listrik yang stabil dan terpisah.

Memahami kedua jenis rangkaian ini membantu dalam penerapan kelistrikan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, maupun bidang teknik.

Sebelumnya

15 Donghua Zero to Hero Terbaik dengan Kisah Perjuangan Paling Berkesan

Selanjutnya

Cara Lengkap Instal Winlator di Android dan Pengaturan Agar Lancar Dipakai

Pelita Digital