Review iPad Air M3: Desain Elegan, Performa Ngebut, dan Fitur Multitasking Ala Mac
Pelitadigital.com – Apple kembali menghadirkan inovasi pada lini tabletnya lewat iPad Air M3 (2025) yang resmi dipasarkan di Indonesia pada akhir Mei lalu. Meski secara tampilan dan spesifikasi tampak membawa peningkatan yang terbilang kecil, pengalaman pengguna berubah drastis setelah perangkat ini mendapat pembaruan sistem operasi iPadOS 26.
Kini, iPad Air M3 tidak hanya berperan sebagai tablet untuk hiburan atau membaca, tetapi juga mulai menembus ranah produktivitas berkat sistem multitasking yang semakin menyerupai macOS.
Desain Elegan dan Tetap Ringan
Secara fisik, iPad Air M3 masih mempertahankan desain khas lini Air dengan bodi ramping, ringan, dan material aluminium daur ulang yang kokoh. Varian Space Gray memberi kesan elegan dengan permukaan matte yang tidak mudah kotor.
Bobotnya hanya sekitar 460 gram dengan ketebalan 6,1 mm, membuatnya nyaman digunakan untuk membaca atau bekerja dalam waktu lama. Apple juga tetap mempertahankan posisi tombol dan port seperti pada generasi sebelumnya, termasuk USB-C, Touch ID, dan konektor magnetis untuk Apple Pencil.
Bagi pengguna yang menginginkan pengalaman mengetik seperti laptop, iPad Air M3 bisa dipasangkan dengan Magic Keyboard generasi terbaru. Keyboard ini dilengkapi trackpad lebih besar, baris tombol fungsi tambahan, serta port USB-C khusus untuk pengisian daya. Namun, bobot total perangkat akan terasa lebih berat dibandingkan tablet itu sendiri.
Layar Cerah, Tapi Masih 60Hz
iPad Air M3 hadir dalam dua varian layar, 11 inci dan 13 inci, keduanya berjenis IPS LCD dengan resolusi 2360 x 1640 piksel serta tingkat kecerahan 500 nits. Lapisan anti-reflektif membuat layar tetap nyaman digunakan di bawah sinar matahari.
Untuk kegiatan seperti mengetik, rapat daring, membaca, atau menggambar, tampilannya sudah sangat memadai. Namun, refresh rate yang masih 60Hz terasa kurang halus bagi pengguna yang terbiasa dengan layar 120Hz seperti pada iPad Pro.
Menariknya, Apple kini sudah membawa teknologi ProMotion 120Hz ke seri iPhone 17, sehingga besar kemungkinan fitur serupa akan hadir di iPad Air generasi berikutnya.
Kamera dan Audio yang Mumpuni
Tablet ini dibekali kamera depan 12 MP dengan fitur Center Stage, yang secara otomatis mengikuti pergerakan wajah saat panggilan video. Sementara kamera belakangnya juga beresolusi 12 MP dengan dukungan perekaman video 4K.
Meskipun kualitas fotonya cukup baik, tentu iPad tidak dirancang sebagai perangkat utama untuk fotografi. Namun, untuk kebutuhan konferensi video, kualitas audio dan gambar yang dihasilkan sudah sangat memadai.
Chip M3: Performa Cepat, Efisien, dan Tangguh
Jantung performa iPad Air M3 adalah chip Apple M3, yang membawa CPU 8-core, GPU 9-core, dan Neural Engine 16-core. Chip ini menawarkan peningkatan signifikan dibandingkan iPad Air M1 yang dirilis tahun 2022.
Berdasarkan hasil uji performa, iPad Air M3 mampu menjalankan multitasking empat aplikasi sekaligus tanpa hambatan. Proses editing foto, rendering video, hingga bermain game kelas berat seperti Resident Evil Village dan Genshin Impact bisa dilakukan dengan lancar berkat dukungan hardware ray tracing.
Soal daya tahan, Apple mengklaim baterainya mampu bertahan hingga 10 jam untuk penggunaan normal seperti menonton video atau berselancar di internet. Dalam pengujian, tablet ini benar-benar bisa digunakan seharian penuh.
Menariknya, Apple masih menyertakan charger 20W dalam paket pembelian — sesuatu yang jarang ditemukan di produk iPhone terbaru.
iPadOS 26: Produktivitas Setara Laptop
Keunggulan utama iPad Air M3 justru terletak pada pembaruan iPadOS 26. Sistem operasi ini membawa fitur windowing multitasking, yang memungkinkan pengguna membuka beberapa aplikasi sekaligus dalam jendela terpisah seperti di MacBook.
Terdapat tiga mode utama yang bisa digunakan:
-
Full Screen – Tampilan aplikasi penuh seperti biasanya.
-
Stage Manager – Mengelompokkan aplikasi untuk akses cepat.
-
Windowed Mode – Mode baru yang memungkinkan pengguna mengatur ukuran dan posisi jendela sesuai kebutuhan.
Dengan dukungan Magic Keyboard dan berbagai shortcut baru, produktivitas di iPad meningkat drastis. Namun, beberapa pengguna menilai sistem ini lebih ramah bagi pengguna keyboard dibandingkan layar sentuh murni.
Selain itu, iPadOS 26 juga menghadirkan fitur Apple Intelligence yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI). Beberapa fitur menarik di antaranya:
-
Writing Tools untuk merangkum, menulis ulang, dan memperbaiki tata bahasa.
-
Live Translation untuk menerjemahkan percakapan suara secara langsung.
-
Image Playground yang terhubung dengan ChatGPT untuk membantu pembuatan gambar kreatif.
Sayangnya, fitur AI ini belum mendukung bahasa Indonesia.
Kesimpulan: Tablet Serba Bisa untuk Produktivitas Modern
Meski hanya membawa sedikit peningkatan hardware, iPad Air M3 tampil sebagai tablet yang matang ringan, bertenaga, dan kini semakin serbaguna berkat iPadOS 26.
Bagi pengguna yang mencari perangkat portabel dengan kemampuan setara laptop untuk bekerja, belajar, atau berkreasi, iPad Air M3 bisa menjadi pilihan ideal. Namun, jika Anda menginginkan layar yang lebih halus atau fitur profesional tingkat lanjut, iPad Pro masih menjadi pilihan terbaik.
Dengan harga yang kompetitif dan dukungan ekosistem Apple yang luas, iPad Air M3 2025 layak disebut sebagai tablet produktivitas masa kini yang semakin mendekat ke dunia Mac.











