Selisih Pajak Hingga 8 Kali Lipat, Motor Listrik Lebih Irit dari Honda BeAT?

Pelitadigital.com – Saat membeli motor, banyak orang hanya fokus pada harga unit tanpa mempertimbangkan biaya kepemilikan jangka panjang—termasuk pajak tahunan. Padahal komponen ini wajib dibayarkan setiap tahun dan bisa memengaruhi pengeluaran bulanan. Menariknya, ada perbedaan mencolok antara pajak motor listrik dan motor bensin konvensional seperti Honda BeAT.
Motor Listrik Cuma Bayar Rp 35 Ribu per Tahun
Berdasarkan data yang ditelusuri untuk dua model motor listrik populer yakni Maka Cavalry dan Alva N3, pajak tahunan yang dikenakan hanya Rp 35.000. Angka ini berasal dari biaya SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas).
Sementara PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) yang biasanya menjadi komponen terbesar dalam pembayaran pajak, dibebaskan alias 0 persen.
Keringanan ini bukan sekadar promosi produsen, melainkan diatur dalam Permendagri Nomor 6 Tahun 2023, yang menyatakan:
“Pengenaan PKB dan BBNKB untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai ditetapkan sebesar 0 persen.”
Artinya, siapa pun yang membeli motor listrik saat ini otomatis mendapatkan pembebasan pajak kendaraan baik untuk PKB maupun biaya balik nama.
Honda BeAT Masih Harus Bayar Rp 230 Ribuan
Sebagai pembanding, motor matic 110 cc seperti Honda BeAT masih dikenakan pajak tahunan sekitar Rp 230.000 (data Bapenda Jabar). Komponennya terdiri dari:
-
PKB Pokok
-
Opsen PKB
-
SWDKLLJ
Jika dibandingkan dengan motor listrik yang hanya Rp 35 ribu, selisihnya mencapai nyaris 8 kali lipat.
Untuk wilayah Jakarta, bahkan lebih simpel: hanya dikenakan PKB + SWDKLLJ, namun tetap tidak bisa menyamai murahnya pajak motor listrik.
Jadi, Mana yang Lebih Worth It?
Jenis Motor | Pajak Tahunan | Komponen Dibayar |
---|---|---|
Motor Listrik (Maka Cavalry / Alva N3) | Rp 35.000 | SWDKLLJ saja |
Honda BeAT (110 cc) | ± Rp 230.000 | PKB + Opsen + SWDKLLJ |
Bila dihitung dalam 5 tahun masa pemakaian:
-
Motor listrik: Rp 35.000 x 5 = Rp 175.000
-
Honda BeAT: Rp 230.000 x 5 = Rp 1.150.000
Selisih pengeluaran pajak mencapai hampir Rp 1 juta hanya dari satu komponen biaya.
Kesimpulan: Hemat Jangka Panjang, Motor Listrik Mulai Menarik?
Kalau Anda termasuk pengguna motor harian dan ingin menekan biaya tahunan, motor listrik jelas lebih unggul dari sisi pajak. Namun tentu pilihan kembali pada kebutuhan:
-
Pilih motor listrik jika ingin biaya operasional rendah dan jarak tempuh harian tidak terlalu jauh.
-
Pilih motor bensin seperti Honda BeAT jika mengutamakan fleksibilitas tanpa perlu pusing soal charging.
Dengan pajak cuma Rp 35 ribu, masih ada yang bilang motor listrik mahal perawatannya?