Tak Perlu Alat Khusus, Begini Cara Mendeteksi Uang Palsu Lewat Ponsel

Pelitadigital.com – Peredaran uang palsu di Indonesia masih menjadi ancaman nyata dalam transaksi sehari-hari. Meski berbagai upaya pemberantasan telah dilakukan, sindikat uang palsu tetap aktif dan menyasar masyarakat umum sebagai korban. Untuk itu, penting bagi setiap individu membekali diri dengan pengetahuan dasar dalam mengenali uang palsu, terlebih dengan bantuan teknologi yang saat ini mudah diakses melalui ponsel pintar.

Tidak hanya aparat penegak hukum, masyarakat pun memiliki peran penting dalam memutus mata rantai peredaran uang palsu. Salah satu langkah preventif yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan fitur dan aplikasi di smartphone untuk mendeteksi keaslian uang, terutama pecahan besar seperti Rp100.000 dan Rp50.000 yang paling sering dipalsukan.

Langkah Sederhana Deteksi Uang Palsu Melalui Smartphone

Meskipun terlihat seperti uang asli, uang palsu umumnya memiliki ciri yang bisa dikenali dengan seksama. Berikut lima metode efektif yang bisa dilakukan hanya dengan bantuan ponsel pintar:

1. Teknik 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) dengan Bantuan Senter HP

Bank Indonesia terus mengedukasi masyarakat mengenai teknik 3D yang mencakup tiga langkah: dilihat, diraba, dan diterawang. Dengan menggunakan lampu senter dari smartphone, Anda bisa menerangi bagian uang untuk memeriksa:

• Benang pengaman dan logo Bank Indonesia yang seharusnya terlihat jelas.

• Tekstur uang, terutama cetakan timbul pada gambar utama dan lambang negara.

• Tanda air serta efek rectoverso yang hanya muncul pada uang asli ketika diterawang.

2. Menggunakan Aplikasi I-Comreds

Polri menghadirkan inovasi teknologi melalui aplikasi I-Comreds yang tersedia untuk pengguna Android. Aplikasi ini memanfaatkan kamera ponsel untuk memindai uang kertas. Jika ditemukan indikasi uang palsu, pengguna dapat langsung melaporkan melalui fitur yang terintegrasi dengan aparat berwenang.

3. Verifikasi dengan Aplikasi Banknote Scanner

Aplikasi ini bekerja dengan prinsip sinar ultraviolet (UV) yang dapat mendeteksi benang pengaman. Saat uang terkena cahaya UV dari aplikasi Banknote Scanner, bagian tertentu dari uang asli akan memancarkan cahaya khusus. Proses pemindaian dilakukan dari dua sisi untuk memastikan keaslian secara menyeluruh.

4. Cash Reader: Solusi Inklusif bagi Tunanetra dan Umum

Awalnya dikembangkan untuk penyandang tunanetra, Cash Reader kini menjadi solusi praktis untuk semua orang. Dengan teknologi pembacaan visual yang menghasilkan suara atau getaran, pengguna cukup mengarahkan kamera ponsel ke uang kertas, lalu sistem akan memberikan informasi mengenai nilai dan keasliannya. Keunggulannya, aplikasi ini bisa digunakan secara offline.

5. Alternatif Lain: Aplikasi Pemindai Uang Kertas

Selain Banknote Scanner, tersedia pula aplikasi serupa bernama Pemindai Uang Kertas. Aplikasi ini memiliki fungsi ganda, yaitu membantu tunanetra dalam mengenali nilai uang dan memverifikasi keasliannya melalui pemindaian visual.

Pentingnya Deteksi Mandiri Sebagai Langkah Preventif

Dengan meningkatnya kecanggihan teknologi pemalsuan, maka kepekaan masyarakat juga perlu ditingkatkan. Deteksi mandiri menjadi pertahanan awal yang sangat efektif, terutama di tengah tingginya mobilitas transaksi tunai di pasar, transportasi, maupun toko-toko kecil.

Masyarakat diimbau untuk tidak hanya mengandalkan pihak bank atau kepolisian dalam menangani peredaran uang palsu. Edukasi dan partisipasi aktif dalam pemeriksaan uang sehari-hari, sekecil apa pun nilainya, bisa mencegah kerugian yang lebih besar.

Penutup

Teknologi telah membuka jalan baru dalam melindungi diri dari peredaran uang palsu. Melalui kombinasi antara kesadaran masyarakat dan pemanfaatan aplikasi smartphone yang tersedia secara gratis, setiap orang kini bisa menjadi “detektor” uang palsu di manapun dan kapanpun.

Dengan langkah kecil yang konsisten, kita dapat berperan serta dalam menciptakan lingkungan transaksi yang lebih aman dan terpercaya.