Beranda Tips & Trik 3 Langkah Sederhana Menurut Meta untuk Melindungi Diri dari Penipuan Digital
Tips & Trik

3 Langkah Sederhana Menurut Meta untuk Melindungi Diri dari Penipuan Digital

Gambar : Merdeka

Pelitadigital.com – Ancaman penipuan digital semakin kompleks seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Tidak hanya mengandalkan inovasi teknis, Meta menilai peran aktif pengguna dalam menjaga keamanan pribadi merupakan kunci utama untuk melindungi diri dari serangan siber.

Dalam konferensi pers bertajuk APAC Press Briefing – Meta’s Anti-Scams Efforts, Global Head of Security Policy and Counterfraud Meta, Nathaniel Gleicher, menegaskan bahwa teknologi canggih tidak akan cukup jika masyarakat kurang waspada. Ia menekankan bahwa kesadaran digital harus menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari saat berinteraksi di ruang online.

“Saat berinteraksi di platform Meta atau di mana pun di internet, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan orang untuk menjaga diri mereka tetap aman,” ujar Gleicher dikutip dari Liputan6.

Tiga Langkah Praktis Menghindari Penipuan Online

Gleicher menyampaikan tiga tips utama yang dapat diterapkan semua pengguna:

  1. Jangan terburu-buru ketika menerima tawaran mencurigakan.

  2. Waspadai iming-iming berlebihan, terutama jika terdengar terlalu indah untuk menjadi kenyataan.

  3. Aktifkan otentikasi dua faktor (2FA) di setiap akun digital.

Menurutnya, perlindungan dasar seperti 2FA dapat menjadi penghalang utama bagi penipu dalam mengambil alih identitas digital seseorang.

WhatsApp Perkuat Lapisan Keamanan

Selain edukasi, Meta juga memperkenalkan fitur keamanan baru di WhatsApp. Salah satunya adalah context cards, kartu konteks yang muncul ketika pengguna diundang ke dalam sebuah grup.

Fitur ini memberi informasi tambahan mengenai pengundang dan isi grup, sehingga pengguna dapat lebih berhati-hati sebelum memutuskan bergabung. WhatsApp juga menambahkan opsi keluar tanpa notifikasi, memberi kendali penuh kepada pengguna atas interaksi digital mereka.

Maxime Prades, Product Management Director WhatsApp, mengungkapkan bahwa penipu kerap memindahkan percakapan dari platform lain ke grup WhatsApp. Dengan adanya context cards, risiko jebakan semacam ini diharapkan bisa diminimalisasi.

Kampanye Edukasi: “Is This Legit”

Meta juga meluncurkan kampanye edukasi digital bertajuk “Is This Legit” yang menyasar pengguna di kawasan Asia Pasifik (APAC). Sejak diluncurkan pada Agustus 2025, kampanye ini telah menjangkau lebih dari 43 juta orang di tujuh negara.

Tak hanya sebatas kampanye publik, Meta bekerja sama dengan Kepolisian Singapura dan GovTech untuk membangun sistem berbagi URL berbahaya. Kolaborasi tersebut berhasil menindak lebih dari 17 ribu aset berbahaya dalam delapan bulan terakhir.

Pentingnya 2FA dan Email Pribadi

Gleicher mengingatkan bahwa email pribadi kerap menjadi pintu masuk utama bagi penipu. Ia menyarankan masyarakat mengaktifkan 2FA atau passkey, bukan hanya pada akun finansial, tetapi juga pada akun email.

“Dengan mengaktifkan 2FA dan layanan passkey yang kini banyak tersedia, pengguna dapat melindungi akun mereka, tidak hanya akun perbankan, tetapi juga akun email pribadi,” jelasnya.

Langkah sederhana ini bisa menjadi benteng pertahanan utama di tengah maraknya modus penipuan yang semakin canggih.

Kesimpulan

Upaya Meta menghadapi penipuan digital tidak hanya berfokus pada inovasi teknologi, tetapi juga membangun kesadaran kolektif melalui edukasi dan kampanye publik. Dengan kombinasi teknologi keamanan proaktif dan kewaspadaan individu, pengguna diharapkan lebih siap menghadapi ancaman siber yang terus berkembang.

Sebelumnya

Cara Menggunakan Huawei MeeTime, Panggilan Jernih dan Hemat Kuota

Selanjutnya

Cara Backup Data di Google Drive Lewat HP dan Laptop

Pelita Digital