Pelitadigital.com – Apple baru-baru ini merilis harga untuk headset terbarunya, Vision Pro yang mencapai USD 3.500 atau sekitar Rp 54 jutaan. Meskipun spesifikasi Vision Pro telah dipamerkan sejak pertengahan tahun 2023 dalam ajang WWDC 2023, namun informasi yang terbatas membuat banyak orang penasaran. Sekarang, setelah headset tersebut dapat dipesan, mari kita gali lebih dalam mengenai spesifikasi lengkapnya.

Spesifikasi Apple Vision Pro

Chip Powerhouse: Apple M2 dan R1

Salah satu sorotan utama dari Vision Pro adalah kehadiran chip Apple M2 yang menjadi otak dari perangkat ini. Dengan CPU delapan core (empat core kencang dan empat core hemat energi), GPU 10 core, dan Neural Engine 16 core, Vision Pro dapat dianggap setara dengan MacBook Air atau bahkan iPad Pro, meski dengan harga yang lebih tinggi.

 

Tidak hanya itu, Vision Pro juga dilengkapi dengan chip spesial bernama R1. Chip ini dirancang khusus untuk mengelola input audio dan video, meningkatkan bandwidth memorinya menjadi 256GB/s. Angka ini mencapai 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan MacBook Air dan iPad Pro, hampir menyamai kecepatan MacBook Pro dengan M3 Max yang memiliki bandwidth memori 300GB/s.

 

Pilihan yang Fleksibel: RAM 16GB dan Varian Storage

Semua model Vision Pro menggunakan RAM unified sebesar 16GB, memberikan performa yang handal untuk tugas multitasking. Sementara itu, pengguna dapat memilih varian storage sesuai kebutuhan, mulai dari 256GB, 512GB, hingga 1TB.

 

Kamera dan Layar Berkualitas Tinggi

Vision Pro dilengkapi dengan kamera yang mampu memotret foto dan merekam video spatial. Dengan lensa setara 18mm, bukaan f/2,0, dan resolusi 6,5MP dalam bentuk stereo, pengguna dapat menikmati pengalaman visual yang luar biasa.

 

Layar Vision Pro mendukung tiga jenis refresh rate: 90Hz, 96Hz, dan 100Hz. Selain itu, headset ini juga mampu memutar video pada 24fps dan 30fps dari berbagai sumber secara bersamaan, memberikan fleksibilitas luar biasa dalam menikmati konten multimedia.

 

Tantangan dengan Aplikasi Streaming

Namun, meskipun memiliki spesifikasi tinggi, Vision Pro menghadapi tantangan dengan tiga layanan streaming besar: YouTube, Netflix, dan Spotify. Kabar menyebutkan bahwa ketiga platform ini tidak akan mendukung Vision Pro karena belum memiliki aplikasi native spatial. Bahkan aplikasi mereka di iPad pun tidak mendukung.

 

Sebagai solusi, pengguna Vision Pro diharuskan mengakses konten dari ketiga layanan tersebut melalui browser Safari yang ada di perangkat. Hal ini mungkin menjadi kendala bagi sebagian pengguna yang mengharapkan integrasi aplikasi yang lebih lancar.

 

Kesimpulan

Dengan spesifikasi tinggi dan konsep “spatial computing,” Vision Pro menjanjikan pengalaman multimedia yang luar biasa. Namun, tantangan dengan aplikasi streaming besar mungkin menjadi pertimbangan bagi calon pembeli. Dengan demikian, pengguna perlu mempertimbangkan kebutuhan mereka dengan cermat sebelum menginvestasikan dana dalam headset canggih ini.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *