Beranda Aplikasi Batas Hashtag TikTok Kini Maksimal 5, Kreator Harus Ubah Strategi Konten
Aplikasi

Batas Hashtag TikTok Kini Maksimal 5, Kreator Harus Ubah Strategi Konten

PelitadigitalTikTok kembali membuat gebrakan dengan menghadirkan kebijakan baru terkait penggunaan hashtag. Jika sebelumnya kreator leluasa menambahkan belasan hingga puluhan tagar dalam satu unggahan, kini platform video pendek tersebut membatasi maksimal hanya lima hashtag.

Aturan ini bukan sekadar perubahan teknis, melainkan bagian dari strategi TikTok untuk menghadirkan ekosistem yang lebih sehat, relevan, dan ramah pengguna.

Baca juga: Bio TikTok untuk Menarik Followers, Panduan Membuat Profil yang Memikat

Mengapa TikTok Membatasi Hashtag?

Pembatasan jumlah hashtag di TikTok bukan tanpa alasan. Ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi kebijakan ini, di antaranya:

1. Fokus pada Kualitas Konten

Sebelumnya, banyak kreator memanfaatkan tagar populer meski tidak relevan dengan isi video. Praktik tersebut sering menimbulkan kebingungan di feed pengguna. Dengan pembatasan ini, kreator dipaksa lebih fokus pada isi video dibanding sekadar “berlomba menumpuk tagar”.

2. Pengalaman Pengguna Lebih Bersih

Dengan hanya lima hashtag, feed TikTok akan menampilkan konten yang lebih sesuai minat pengguna. Penonton tidak lagi disuguhi video yang menggunakan tagar populer secara asal, sehingga pengalaman menonton jadi lebih menyenangkan.

3. Penyesuaian dengan Algoritma Baru

TikTok kini semakin mengandalkan algoritma berbasis perilaku pengguna, seperti durasi menonton, interaksi, hingga preferensi konten. Artinya, banyaknya hashtag tidak lagi menentukan seberapa luas jangkauan sebuah video.

4. Mengurangi Spam dan Penyalahgunaan

Praktik “spam hashtag” selama ini menjadi masalah klasik di media sosial. Dengan batasan ketat, peluang penyalahgunaan tagar akan semakin kecil.

5. Selaras dengan Tren Media Sosial Lain

Instagram, Threads, hingga LinkedIn sudah lebih dulu membatasi penggunaan hashtag. TikTok pun mengikuti pola serupa sebagai langkah menjaga kualitas konten.

Dampak Kebijakan Baru untuk Kreator Konten

Perubahan ini tentu berimbas besar terhadap cara kreator menyusun strategi unggahan. Beberapa dampaknya antara lain:

  • Kreator harus lebih selektif memilih tagar.

  • Persaingan konten menjadi lebih berbasis kualitas, bukan sekadar kuantitas tagar.

  • Fitur analitik TikTok kini semakin penting untuk memantau efektivitas hashtag.

  • Kreator dituntut untuk lebih kreatif dan relevan agar tetap bisa menjangkau audiens luas.

Strategi Memaksimalkan 5 Hashtag di TikTok

Meski dibatasi, peluang konten viral tetap terbuka lebar. Berikut tips agar lima hashtag bisa memberikan hasil maksimal:

  1. Lakukan Riset Tren Secara Berkala
    Pantau halaman TikTok Trends untuk mengetahui tagar populer yang relevan dengan konten.

  2. Prioritaskan Relevansi Dibanding Popularitas
    Gunakan tagar yang sesuai isi video. Misalnya, konten kuliner lebih tepat memakai #resepmudah dibanding tagar hiburan yang sedang viral.

  3. Gunakan Kombinasi Hashtag Umum dan Niche
    Tagar umum membantu menjangkau audiens luas, sementara tagar spesifik mempertemukan konten dengan target penonton yang lebih terarah.

  4. Manfaatkan Hashtag Komunitas atau Brand
    Ikut serta dalam kampanye resmi atau komunitas tertentu agar konten lebih mudah ditemukan audiens loyal.

  5. Evaluasi Kinerja Secara Rutin
    Gunakan TikTok Analytics untuk menilai hashtag mana yang paling efektif dan lakukan perbaikan strategi di unggahan berikutnya.

Perbandingan dengan Platform Lain

TikTok bukan satu-satunya yang menerapkan kebijakan ini. Instagram sudah lama menyarankan penggunaan 3–5 hashtag per unggahan, sementara LinkedIn bahkan lebih ketat dalam menyaring tagar yang relevan.

Dengan langkah ini, TikTok menegaskan bahwa era konten berkualitas kini lebih penting dibanding sekadar “banjir tagar”.

Pembatasan hashtag TikTok menjadi tonggak baru dalam strategi konten digital. Kreator kini ditantang untuk mengedepankan kualitas isi video dan pemilihan tagar yang tepat, alih-alih sekadar bergantung pada jumlah.

Meski aturan baru ini terasa membatasi, sebenarnya inilah peluang bagi kreator untuk lebih kreatif, relevan, dan mampu bersaing sehat di tengah ketatnya algoritma TikTok.

Dengan hanya lima hashtag yang efektif, peluang konten viral tetap terbuka lebar bagi mereka yang memahami tren dan mampu memproduksi karya autentik.

Sebelumnya

Cara Menggunakan Jovi Home Vivo, Asisten AI Pribadi untuk Produktivitas Harian

Selanjutnya

Spesifikasi Advan Workmate, Laptop 14 Inci dengan Performa Andal untuk Produktivitas Modern

Pelita Digital