Tips Investasi Properti Aman dan Menguntungkan – Seolah tak lekang dimakan zaman, investasi properti banyak diminati oleh masyarakat dari waktu ke waktu. Seiring pertambahan penduduk, tingginya permintaan masyarakat akan kebutuhan untuk memiliki tempat tinggal atau rumah membuat harga properti terus meningkat.
Oleh karena itu, jangan tunda lagi untuk mulai berinvestasi properti karena banyak keuntungan yang bisa didapatkan.
Baca juga: 5 Tips Sukses dan Cara Memulai Investasi Properti di Usia Muda
Selain nilainya yang terus meningkat, ada potensi untuk mendapatkan passive income dengan cara menyewakan unit properti tersebut.
Nah, bagi yang ingin mulai berinvestasi properti dengan aman dan bisa menguntungkan, perhatikan faktor-faktor penting berikut ini:
1. Pilih Pengembang Terpercaya
Sebelum memulai untuk melakukan investasi properti, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui latar belakang pengembang properti yang hendak dibeli. Pastikan pengembang sudah berpengalaman dan terpercaya. Jangan sampai termakan oleh janji palsu pengembang bodong.
2. Perhatikan Lokasi yang Tepat
Tips kedua yang perlu diperhatikan dalam memulai investasi properti adalah jangan asal membeli. Penentuan lokasi properti merupakan faktor yang penting untuk dipertimbangkan. Nilai investasi akan menjadi lebih tinggi ketika daerahnya strategis dan dijangkau dengan mudah. Properti itu akan memiliki nilai tinggi jika dekat dengan pusat perbelanjaan, sekolah, rumah sakit, dan area transportasi umum.
3. Cari Properti dengan Fasilitas Lengkap
Mencari properti terutama perumahan untuk investasi perlu dilihat juga bagaimana fasilitas penunjang. Fasilitas yang beragam akan membuat orang-orang merasa lebih nyaman dan dimudahkan, tidak perlu jauh-jauh untuk pergi bersantai atau untuk olahraga. Fasilitas-fasilitas tersebut akan menambah nilai properti yang akan kita beli sebagi investasi.
Tips Investasi Properti Agar Menguntungkan
1. Memahami risiko dan manfaat potensial
Aset real estat umumnya memberikan manfaat dalam bentuk kenaikan harga. Selain itu, para pelaku juga dapat mengharapkan penghasilan tambahan dalam bentuk pendapatan sewa. Namun, aset investasi ekuitas juga membawa risiko likuiditas ketika kebutuhan untuk menjual dirasakan.
Jika Anda ingin menjual dengan harga pasar, investor mungkin tidak dapat segera mengubah aset investasi mereka menjadi uang tunai karena mereka harus menemukan pembeli yang tepat. Jadi, jangan gunakan investasi Properti/real estat untuk tujuan jangka pendek.
2. Lokasi properti
Lokasi strategis atau non-strategis properti akan menentukan kemudahan menemukan penyewa dan pembeli. Selain itu, posisi strategis dan ketersediaan infrastruktur yang mendukung, seperti jalan, stasiun kereta api dan lainnya, akan berdampak signifikan pada harga real estat.
Jadi pastikan lokasi properti berada di area yang membuatnya mudah disewa, misalnya di dekat kantor, kawasan industri atau alat transportasi seperti stasiun kereta api.
3. Pengalaman pengembang (Developer)
Banyak pengembang saat ini kekurangan modal, yang berdampak pada risiko penyelesaian proyek dan spesifikasi bangunan. Mulai dari drainase yang buruk, atau kualitas bangunan yang terbukti berkualitas rendah, dll.
Ada juga properti “Silent Hill”, properti yang akhirnya tidak memiliki pembeli. Karena itu ditinggalkan sebagai tempat tinggal hantu. Terlebih lagi ada kenaikan harga, bahkan kerugian dijual sehingga tidak ada yang mau membeli. Akibatnya, investor pemula harus membeli properti yang dibangun setidaknya 80% untuk mengurangi risiko.
4. Fasilitas Pendukung
Memiliki fasilitas pendukung akan sangat meningkatkan pasar properti. Kemudahan akses ke properti merupakan faktor yang dapat meningkatkan nilai harga properti. Apalagi jika dikaitkan dengan kenyamanan angkutan umum terintegrasi bus Trans Jakarta atau MRT, properti yang dibeli bisa menjadi impian. Tentu saja, harga yang lebih tinggi bisa lebih cepat dan lebih menguntungkan daripada daerah lain.
5. Kapasitas keuangan
Kapasitas keuangan sebagai investor sering dilupakan. Setoran harus dibayar, serta biaya tambahan seperti biaya untuk tindakan notaris, pajak, pembayaran pertama dan lainnya, yang jumlahnya tidak kecil. Karena itu, pertimbangkan dengan cermat kemampuan keuangan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Idealnya, pembelian barang dilakukan secara tunai, sehingga keuntungan segera dikumpulkan. Namun, jika Anda memutuskan untuk membeli dengan pinjaman, sangat disarankan untuk memiliki modal awal setidaknya 50% dari harga pembelian. Pembayaran berturut-turut dari pinjaman real estat kemudian membatasi hanya 20% dari pendapatan bulanan.